Rabu, 13 November 2013

Ilmu Sosial Dasar

Nilai dan moral sebagai materi pendidikan
                Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu, salah satu di antaranya adalah aksiologi, bidang ini di sebut filsafat nilai, yang memiliki dua kajian utama yaitu estetika dan etika. Estetika berhubungan dengan keindahan, etetika berhubungan dengan kajian baik buruk dan benar salah. Bidang ini baru muncul pada abad ke – 19,                                  
                Sebelum hadirnya buku Republik karya plato. Ada tiga jenis makna etika:
Pertama, kata etika bisa di pakai dalam arti nilai – nilai dan norma – norma yang menjadi pegangan bagi seseorang  atau suautu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Kedua , etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral, yang di maksud di sini adalah kode etik.
Ketiga, etika mempunyai arti lagi ilmu tentang yang baik dan yang buruk . Etika di sini artinya dengan filsafat moral.

                Nilai dalam dua konteks ;
Pertama maka memandang nilai sebagai sesuatu objektif apabila memandang nilai itu ada meskipun tanpa ada yang menilainya , bahkan memandang nilai telah ada sebelum adanya manusia sebagai penilai.
Pandangan kedua memandang nilai itu subjektif , atrinya nilkai sangat tergantung pada subjek yang menilainya.
                Kualitas di bagi menjadi dua :
1.       Kualitas Primer, yaitu kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada, seperti panjang dan beratnya batu sudah ada sebelum batu itu di pahat ( menjadi patung misalnya ).
2.       Kualitas Sekunder, yaitu kualitas yang dapat di tangkap oleh panca indra seperti warna, rasa, bau dan subjektivitas.
Oleh karena itu nilai itu memiliki plaritas dan hierarki, yaitu :
1.       Nilai menampilkan diri dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai ( polaritas ) seperti baik dan buruk keindahan dan kejelekan.
2.       Nilai tersusun secara hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
Adanya 6 klasifikasi nilai, yaitu klarifikasi nilai yang di dasarkan atas :
1.       Pengakuan
2.       Objek yang di permasalahkan
3.       Ketuntungan yang di peroleh
4.       Tujuan yang akan di capai
5.       Hubungan antara pengembangan nilai dengan keuntungan
6.       Hubungan yang di hasilkan nilai itu sendiri dengan lain yang lebih baik.
Menurut Dardji Darmodiharjo , Nilai adalah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani.
Upaya mereduksi nilai dengan kondisi psikologis terjadi apabila nilai di hubungkan dengan hal – hal sebgai berikut :
1.       Sesuatu yang menyenangkan atau kenikmatan
2.       Identik dengan yang di inginkan
3.       Merupakan sasaran perhatian
Karena kesenangan, kenikmatan, keinginan, dan perhatian merupakan kondisi kejiwaan , maka perekduksian nilai dengan kondisi psikologis ini hanya menempatkan nilai sebagai pengalaman pribadi semata.



0 komentar: