Tugas 3 Etika & Profesionalisme TSI #
22.45
By
Unknown
0
komentar
NAMA : VERI KURNIA PUTRA
NPM : 19113114
KELAS : 4KA27
Pengertian IT Forensik
IT Forensik adalah cabang dari ilmu komputer
tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum yang
ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik juga
dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu
pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti
digital.
IT Forensik merupakan penggunaan sekumpulan
prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer
dengan mempergunakan software dan tool untuk memelihara barang bukti tindakan
kriminal. IT forensik dapat menjelaskan keadaan artefak digital terkini.
Artefak Digital dapat mencakup sistem komputer, media penyimpanan (seperti hard
disk atau CD-ROM, dokumen elektronik (misalnya pesan email atau gambar JPEG)
atau bahkan paket-paket yang secara berurutan bergerak melalui jaringan. Bidang
IT Forensik juga memiliki cabang-cabang di dalamnya seperti firewall forensik,
forensik jaringan , database forensik, dan forensik perangkat mobile.
Pengertian IT Forensik Menurut Para Ahli
1.
Menurut Noblett,
yaitu berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data
yang telah diproses secara elektronik dan disimpan dimedia komputer.
2.
Menurut Judd
Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan
teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.
3.
Menurut Ruby
Alamsyah (salah seorang ahli forensik IT Indonesia), digital
forensik atau terkadang disebut komputer forensik adalah ilmu yang menganalisa
barang bukti digital sehingga dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan.
Barang bukti digital tersebut termasuk
handphone, notebook, server, alat teknologi apapun yang mempunyai media
penyimpanan dan bisa dianalisa. Alasan mengapa menggunakan IT forensik, antara
lain.
Dalam kasus hukum, teknik digital forensik
sering digunakan untuk meneliti sistem komputer milik terdakwa (dalam perkara
pidana) atau tergugat (dalam perkara perdata).
· Memulihkan data dalam hal suatu hardware atau
software mengalami kegagalan/kerusakan (failure).
· Meneliti suatu sistem komputer setelah suatu
pembongkaran/pembobolan, sebagai contoh untuk menentukan bagaimana penyerang
memperoleh akses dan serangan apa yang dilakukan.
· Mengumpulkan bukti menindak seorang karyawan
yang ingin diberhentikan oleh suatu organisasi.
· Memperoleh informasi tentang bagaimana sistem
komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimisasi kinerja, atau membalikkan
rancang-bangun.
Siapa yang menggunakan IT forensik? Network
Administrator merupakan sosok pertama yang umumnya mengetahui keberadaan
cybercrime sebelum sebuah kasus cybercrime diusut oleh pihak yang berwenang.
Ketika pihak yang berwenang telah dilibatkan dalam sebuah kasus, maka juga akan
melibatkan elemenelemen vital lainnya, antara lain:
1. Petugas Keamanan (Officer/as a First
Responder)
Memiliki kewenangan tugas antara lain : mengidentifikasi
peristiwa, mengamankan bukti, pemeliharaan bukti yang temporer dan rawan
kerusakan.
2. Penelaah Bukti (Investigator)
Sosok yang paling berwenang dan memiliki kewenangan tugas antara
lain: menetapkan instruksi-instruksi, melakukan pengusutan peristiwa kejahatan,
pemeliharaan integritas bukti.
3. Tekhnisi Khusus
Memiliki kewenangan tugas antara lain : memeliharaan bukti yang
rentan kerusakan dan menyalin storage bukti, mematikan (shuting down) sistem
yang sedang berjalan, membungkus/memproteksi bukti-bukti, mengangkut bukti dan
memproses bukti. IT forensic digunakan saat mengidentifikasi tersangka pelaku
tindak kriminal untuk penyelidik, kepolisian, dan kejaksaan.
Sejarah IT Forensik
Pada tahun 2002 diperkirakan terdapat sekitar
544 juta orang terkoneksi secara online. Meningkatnya populasi orang yang
terkoneksi dengan internet akan menjadi peluang bagi munculnya kejahatan
komputer dengan beragam variasi kejahatannya. Dalam hal ini terdapat sejumlah
tendensi dari munculnya berbagai gejala kejahatan komputer, antara lain:
a. Permasalahan finansial. Cybercrime adalah
alternatif baru untuk mendapatkan uang. Perilaku semacam carding (pengambil
alihan hak atas kartu kredit tanpa seijin pihak yang sebenarnya mempunyai
otoritas), pengalihan rekening telepon dan fasilitas lainnya, ataupun
perusahaan dalam bidang tertentu yang mempunyai kepentingan untuk menjatuhkan
kompetitornya dalam perebutan market, adalah sebagian bentuk cybercrime dengan
tendensi finansial.
b. Adanya permasalahan terkait dengan persoalan
politik, militer dan sentimen Nasionalisme.
c. Salah satu contoh adalah adanya serangan
hacker pada awal tahun 1990, terhadap pesawat pengebom paling rahasia Amerika
yaitu Stealth Bomber. Teknologi tingkat tinggi yang terpasang pada pesawat
tersebut telah menjadi lahan yang menarik untuk dijadikan ajang kompetisi antar
negara dalam mengembangkan peralatan tempurnya.
d. Faktor kepuasan pelaku, dalam hal ini terdapat
permasalahan psikologis dari pelakunya.
e. Terdapat kecenderungan bahwasanya seseorang
dengan kemampuan yang tinggi dalam bidang penyusupan keamanan akan selalu
tertantang untuk menerobos berbagai sistem keamanan yang ketat. Kepuasan batin
lebih menjadi orientasi utama dibandingkan dengan tujuan finansial ataupun
sifat sentimen.
“Elemen penting dalam penyelesaian masalah
keamanan dan kejahatan dunia komputer adalah penggunaan sains dan teknologi itu
sendiri. Dalam hal ini sains dan teknologi dapat digunakan oleh fihak berwenang
seperti: penyelidik, kepolisian, dan kejaksaan untuk mengidentifikasi tersangka
pelaku tindak criminal”.
“Bukti digital (Digital Evidence) merupakan
salah satu perangkat vital dalam mengungkap tindak cybercrime. Dengan
mendapatkan bukti-bukti yang memadai dalam sebuah tindak kejahatan, Bukti
Digital yang dimaksud dapat berupa adalah : E-mail, file-file wordprocessors,
spreadsheet, sourcecode dari perangkat lunak, Image, web browser, bookmark,
cookies, Kalender”.
Ada 4 Elemen Forensik :
1. Identifikasi bukti digital
2. Penyimpanan bukti digital
3. Analisa bukti digital
4. Presentasi bukti digital
Tujuan IT Forensik
a) Mendapatkan fakta-fakta obyektif dari sebuah
insiden / pelanggaran keamanan sistem informasi. Fakta-fakta tersebut setelah
diverifikasi akan menjadi bukti-bukti (evidence) yang akan digunakan dalam
proses hukum.
b) Mengamankan dan menganalisa bukti digital.
Dari data yang diperoleh melalui survey oleh FBI dan The Computer Security
Institute, pada tahun 1999 mengatakan bahwa 51% responden mengakui bahwa mereka
telah menderita kerugian terutama dalam bidang finansial akibat kejahatan
komputer. Kejahatan Komputer dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Komputer fraud : Kejahatan atau pelanggaran dari segi
sistem organisasi komputer.
b. Komputer crime: kegiatan berbahaya dimana menggunakan media
komputer dalam melakukan pelanggaran hukum.
Alasan Penggunaan IT Forensik
1) Dalam kasus hukum, teknik komputer forensik
sering digunakan untuk menganalisis sistem komputer milik terdakwa (dalam kasus
pidana) atau milik penggugat (dalam kasus perdata).
2) Untuk memulihkan data jika terjadi kegagalan
atau kesalahan hardware atau software.
3) Untuk menganalisa sebuah sistem komputer
setelah terjadi perampokan, misalnya untuk menentukan bagaimana penyerang
memperoleh akses dan apa yang penyerang itu lakukan.
4) Untuk mengumpulkan bukti untuk melawan seorang
karyawan yang ingin diberhentikan oleh organisasi.
5) Untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana
sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimasi kinerja,
ataureverse-engineering.
Tools Dalam IT Forensik
Dalam IT Forensik, terdapat beberapa tools
atau peralatan yang umum digunakan. Tools yang dimaksud adalah :
1. Antiword
Antiword merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk
menampilkan teks dan gambar dokumen Microsoft Word. Antiword hanya mendukung
dokumen yang dibuat oleh MS Word versi 2 dan versi 6 atau yang lebih baru.
2. Autopsy
The Autopsy Forensic Browser merupakan antarmuka grafis untuk tool analisis
investigasi diginal perintah baris The Sleuth Kit. Bersama, mereka dapat
menganalisis disk dan filesistem Windows dan UNIX (NTFS, FAT, UFS1/2, Ext2/3).
3. Binhash
Binhash merupakan
sebuah program sederhana untuk melakukan hashing terhadap berbagai bagian file
ELF dan PE untuk perbandingan. Saat ini ia melakukan hash terhadap segmen
header dari bagian header segmen obyek ELF dan bagian segmen header obyekPE.
4. Sigtool
Sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal, menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
Sigtcol merupakan tool untuk manajemen signature dan database ClamAV. sigtool dapat digunakan untuk rnenghasilkan checksum MD5, konversi data ke dalam format heksadesimal, menampilkan daftar signature virus dan build/unpack/test/verify database CVD dan skrip update.
5. ChaosReader
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
ChaosReader merupakan sebuah tool freeware untuk melacak sesi TCP/UDP/… dan mengambil data aplikasi dari log tcpdump. la akan mengambil sesi telnet, file FTP, transfer HTTP (HTML, GIF, JPEG,…), email SMTP, dan sebagainya, dari data yang ditangkap oleh log lalu lintas jaringan. Sebuah file index html akan tercipta yang berisikan link ke seluruh detil sesi, termasuk program replay realtime untuk sesi telnet, rlogin, IRC, X11 atau VNC; dan membuat laporan seperti laporan image dan laporan isi HTTP GET/POST.
6. Cchkrootkit
Chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal. la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan variasinya.
Chkrootkit merupakan sebuah tool untuk memeriksa tanda-tanda adanya rootkit secara lokal. la akan memeriksa utilitas utama apakah terinfeksi, dan saat ini memeriksa sekitar 60 rootkit dan variasinya.
7. Ddcfldd
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab (DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
Tool ini mulanya dikembangkan di Department of Defense Computer Forensics Lab (DCFL). Meskipun saat ini Nick Harbour tidak lagi berafiliasi dengan DCFL, ia tetap memelihara tool ini.
8. Ddrescue
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
GNU ddrescue merupakan sebuah tool penyelamat data, la menyalinkan data dari satu file atau device blok (hard disc, cdrom, dsb.) ke yang lain, berusaha keras menyelamatkan data dalam hal kegagalan pembacaan. Ddrescue tidak memotong file output bila tidak diminta. Sehingga setiap kali anda menjalankannya kefile output yang sama, ia berusaha mengisi kekosongan.
9. Fforemost
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems Security Studies and Research.
Foremost merupakan sebuah tool yang dapat digunakan untuk me-recover file berdasarkan header, footer, atau struktur data file tersebut. la mulanya dikembangkan oleh Jesse Kornblum dan Kris Kendall dari the United States Air Force Office of Special Investigations and The Center for Information Systems Security Studies and Research. Saat ini foremost dipelihara oleh Nick Mikus seorang Peneliti di the Naval Postgraduate School Center for Information Systems Security Studies and Research.
10. Gqview
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
Gqview merupakan sebuah program untuk melihat gambar berbasis GTK la mendukung beragam format gambar, zooming, panning, thumbnails, dan pengurutan gambar.
11. Galleta
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan analisis forensic terhadap cookie Internet Explorer.
Galleta merupakan sebuah tool yang ditulis oleh Keith J Jones untuk melakukan analisis forensic terhadap cookie Internet Explorer.
12. Ishw
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi detil mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan bus, dsb. Pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
Ishw (Hardware Lister) merupakan sebuah tool kecil yang memberikan informasi detil mengenai konfigurasi hardware dalam mesin. la dapat melaporkan konfigurasi memori dengan tepat, versi firmware, konfigurasi mainboard, versi dan kecepatan CPU, konfigurasi cache, kecepatan bus, dsb. Pada sistem t>MI-capable x86 atau sistem EFI.
13. Pasco
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer. Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
Banyak penyelidikan kejahatan komputer membutuhkan rekonstruksi aktivitas Internet tersangka. Karena teknik analisis ini dilakukan secara teratur, Keith menyelidiki struktur data yang ditemukan dalam file aktivitas Internet Explorer (file index.dat). Pasco, yang berasal dari bahasa Latin dan berarti “browse”, dikembangkan untuk menguji isi file cache Internet Explorer. Pasco akan memeriksa informasi dalam file index.dat dan mengeluarkan hasil dalam field delimited sehingga dapat diimpor ke program spreadsheet favorit Anda.
Scalpel
Calpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang ditemukan sebagai file individual.
@sumber: http://bsikelompokk9.blogspot.co.id/2013/05/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Calpel adalah sebuah tool forensik yang dirancang untuk mengidentifikasikan, mengisolasi dan merecover data dari media komputer selama proses investigasi forensik. Scalpel mencari hard drive, bit-stream image, unallocated space file, atau sembarang file komputer untuk karakteristik, isi atau atribut tertentu, dan menghasilkan laporan mengenai lokasi dan isi artifak yang ditemukan selama proses pencarian elektronik. Scalpel juga menghasilkan (carves) artifak yang ditemukan sebagai file individual.
0 komentar: